Delegasi Istanbul Youth Summit Mempresentasikan Social Project Yang Telah Mereka Persiapkan Secara Kelompok Membahas Sustainable Development Goals.

Delegasi Istanbul Youth Summit Mempresentasikan Social Project Yang Telah Mereka Persiapkan Secara Kelompok Membahas Sustainable Development Goals.

Istanbul Youth Summit 2024 kini telah menyelenggarakan konferensinya di Istanbul dan memasuki hari ke-3. Ini merupakan salah satu hal yang sangat dinantikan oleh seluruh delegasi. Mengingat, keinginan delegasi untuk ikut serta di acara ini salah satunya adalah untuk bertukar pikiran dengan berbagai pemuda lainnya yang berasal dari berbagai negara. Sebelum para pemuda berkumpul di konferensi ini mereka juga telah mempersiapkan proposal social project hinga berbulan – bulan. Ketika mempersiapkan proposal delegasi juga mendapatkan pelatihan atau konsultasi dengan mentor yang telah difasilitasi oleh Youth Break The Boundaries.

Mentor – mentor tersebut juga merupakan praktisi yang ahli di bidangnya. Peserta juga akan mendapat bantuan berupa tips dan trik dalam penulisan proposal. Sehingga, setiap kelompok juga diharapkan agar lebih siap dalam konferensi. Istanbul Youth Summit 2024 kali ini terdiri dari 152 delegasi yang berasal dari berbagai negara. mereka juga kemudian dibagi sebanyak 15 grup. Masing – masing grup tersebut dikelompokkan berdasarkan peminatan topik yang ingin mereka angkat dalam diskusi di konferensi. Topik yang akan dibahas juga berdasarkan pada Sustainable Development Goals.

Seluruh grup akan melakukan presentasi berdasarkan tema yang dipilih tersebut, dan kemudian akan dinilai oleh juri. Di Hall A, Grup 9 menjadi grup pertama yang melakukan presentasi. Menurut Fadil Dicki, salah satu delegasi Istanbul Youth Summit yang merupakan mahasiswa Universitas Sriwijaya, menjadi grup pertama yang tampil membuatnya dan teman – teman kelompoknya merasakan tekanan yang cukup besar dan gugup. Namun karena presentasi berjalan dengan baik dirinya merasa sangat puas dengan presentasi yangg telah mereka berikan (Fadil Dicky, 3/6/2024). Nama dari projek mereka adalah “Warsisgram” (Warning Simulation Program) yang berfokus untuk mengedukasi anak jalanan.

Selain itu, grup lainnya juga berharap agar projek mereka bisa diimplementasikan dan mengajak berbagai institusi untuk bekerjasama. Diskusi antar negara yang berangkat dari latar belakang permasalahan yang berbeda juga bisa mendukung peserta untuk berfikir lebih jauh terutama dalam pengidentifikasian masalah. “Melakukan presentasi di salah satu konferensi pemuda terbaik di dunia merupakan tantangan yang cukup besar, terlebih lagi karena peserta yang berasal dari berbagai negara. Kelompok kami sendiri terdiri atas delegasi dari Indonesia,  Asia, dan Eropa” ujar Julia Heinrich, delegasi Rusia yang juga merupakan leader dari grup 5.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *