Kamu pasti sudah tidak asing dengan angklung, alat musik bambu yang menghasilkan suara indah saat digoyangkan.
Angklung bukan sekadar instrumen tradisional, tapi juga simbol diplomasi budaya Indonesia yang diakui dunia.
Sejak 2010, angklung telah masuk dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO, menjadikannya salah satu aset berharga bangsa.
Baca juga: The Development of Nongak Culture: A Traditional Korean Music That Still Survives
Asal Usul Angklung
Angklung berasal dari masyarakat Sunda di Jawa Barat. Sejarahnya sudah ada sejak ratusan tahun lalu yang digunakan untuk ritual pertanian.
Masyarakat percaya bunyi angklung bisa memanggil Dewi Sri, dewi padi, agar panen menjadi melimpah.
Seiring waktu, angklung berkembang dari alat ritual menjadi hiburan rakyat. Bentuknya yang sederhana, terbuat dari bambu dengan ukuran berbeda, membuatnya mudah dimainkan dalam berbagai acara.
Perjalanan Angklung ke Panggung Dunia
Angklung pertama kali dikenal dunia lewat misi kebudayaan Indonesia di berbagai negara.
Pada 1950-an, tokoh seperti Daeng Soetigna memodernisasi angklung sehingga dapat memainkan nada diatonis.
Perubahan ini memudahkan angklung tampil bersama instrumen musik internasional.
Puncaknya terjadi pada tahun 2011, saat lebih dari 5.000 orang memainkan angklung bersama di Washington DC, Amerika Serikat, mencatatkan rekor dunia.
Kegiatan ini membuktikan angklung mampu menjadi media diplomasi budaya yang efektif.
Fakta Unik Angklung
Angklung memiliki sejumlah fakta menarik yang membuatnya istimewa.
- Setiap tabung angklung hanya menghasilkan satu nada.
Untuk memainkan lagu, pemain harus bekerja sama secara kompak. Inilah yang membuat angklung menjadi simbol harmoni dan kerja sama.
- Bahan angklung adalah bambu pilihan.
Proses pembuatannya bisa memakan waktu berminggu-minggu, karena setiap tabung harus dihaluskan dan disetel secara presisi.
- Angklung menjadi alat musik tradisional Indonesia yang bisa ditemukan di sekolah-sekolah internasional.
Banyak negara menggunakan angklung sebagai media pendidikan musik untuk mengajarkan koordinasi dan kerja tim.
Angklung dan Diplomasi Budaya
Kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana angklung bisa menjadi alat diplomasi budaya?
Jawabannya ada pada kemampuannya menyatukan orang dari berbagai latar belakang. Saat dimainkan bersama, tidak ada perbedaan bahasa atau budaya, hanya harmoni.
Pemerintah Indonesia sering mengirim kelompok angklung ke festival budaya dunia.
Di beberapa kedutaan besar, penampilan angklung menjadi agenda rutin untuk memperkenalkan Indonesia kepada tamu internasional.
Melalui angklung, Indonesia tidak hanya menunjukkan kekayaan budayanya, tapi juga menyampaikan pesan perdamaian dan kerja sama global.
Cara Melestarikan Angklung
Agar angklung tetap lestari, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan.
- Ikut belajar dan memainkan angklung di komunitas atau sanggar seni.Â
Dengan begitu, kamu ikut menjaga keberlanjutan tradisi.
- Dukung acara atau pertunjukan angklung, baik lokal maupun internasional.Â
Semakin banyak penonton, semakin besar kesempatan angklung dikenal luas.
- Ajarkan angklung kepada generasi muda.Â
Sekolah dan keluarga punya peran penting mengenalkan alat musik ini sejak dini.
- Bagikan konten edukatif tentang angklung di media sosial untuk menjangkau audiens global.
- Mengikuti kompetisi pelestarian budaya. Salah satunya Korea Youth Summit 2026 yang diinisiasi oleh Youth Break the Boundaries (YBB)
Baca juga: The Role of Youth in Preserving Culture in the Global Era
Kesimpulan
Angklung adalah warisan budaya Indonesia yang bukan hanya bernilai seni, tapi juga memiliki peran strategis dalam diplomasi budaya.
Dari asal-usulnya di Jawa Barat hingga pengakuan UNESCO, angklung telah membuktikan bahwa musik bisa menjadi bahasa universal yang mempersatukan dunia.
Kamu bisa berperan dalam melestarikan angklung dengan mempelajarinya, mendukung pertunjukannya, dan mengenalkannya ke generasi berikutnya.
Salah satu wadah yang tepat untuk menunjukkan kepedulianmu terhadap budaya adalah Korea Youth Summit oleh YBB. Para pemuda dari seluruh dunia akan berkumpul untuk mempresentasikan ide dan aksi pelestarian budaya.
Jadikan momen ini kesempatan untuk membawa angklung ke panggung internasional, menunjukkan bahwa warisan budaya Indonesia mampu menginspirasi dunia.
Daftarkan dirimu, tunjukkan kreativitas, dan jadilah bagian dari generasi yang menjaga harmoni budaya untuk masa depan.
Baca juga: Korea Youth Summit 2026 Fully Funded Registration Now Open!