Motivation letter menjadi salah satu aspek krusial dalam proses pendaftaran beasiswa. Sayangnya, banyak orang yang gagal mendapat beasiswa hanya karena motivation letter yang tidak tepat.
Motivation letter itu ibarat “pintu pertama” yang menentukan apakah kamu bakal lanjut ke tahap berikutnya dalam seleksi beasiswa. Oleh sebab itu, kamu harus menyusun strategi yang tepat dalam menulis motivation letter.
Berikut 8 tips dalam menulis motivation letter yang bisa kamu terapkan.
1. Ketahui Alasan Kamu Apply Beasiswa Itu
Pertama, tulis alasan personal dan spesifik kenapa kamu tertarik pada beasiswa tersebut dan jangan hanya menulis karena kamu butuh biaya kuliah. Ceritakan impianmu, bidang studi yang kamu pilih, dan kenapa program itu cocok buat kamu.
2. Kenali Siapa yang Akan Membaca Suratmu
Reviewer itu bukan robot. Mereka bisa tersentuh dengan cerita personal yang relevan dan jujur. Cukup cerita yang bisa menunjukkan siapa kamu sebenarnya, seperti pengalamanmu di komunitas, kerja sukarela, atau hambatan hidup yang membentuk dirimu sekarang.
Baca Juga: Beasiswa Mahasiswa Internasional CQUniversity Australia
3. Highlight Prestasi Tapi Tetap Rendah Hati
Motivation letter bukan CV, jadi jangan hanya memamerkan daftar penghargaan. Pilihlah dua atau tiga pencapaian yang paling relevan dengan bidang studi yang kamu lamar.
Setelah itu, jelaskan kenapa hal itu penting dan bagaimana itu membentuk kamu jadi pelamar yang layak untuk mendapat beasiswa tersebut.
4. Tulis dengan Struktur yang Rapi
Gunakan pembuka yang kuat, isi yang jelas, dan penutup yang meyakinkan. Selain itu, pastikan tiap paragraf hanya memuat satu ide utama.
Misalnya, satu paragraf untuk alasan memilih program, satu untuk pengalaman, dan satu untuk tujuan masa depan.
Baca juga: Belajar di Inggris dengan Program Beasiswa GREAT 2025-26
5. Tonjolkan Tujuan Masa Depan yang Realistis
Reviewer suka pelamar yang mempunyai visi dan rencana yang realistis. Oleh karena itu, tulislah rencana kamu secara konkret dan terukur.
Misalnya, kamu mau balik ke Indonesia dan kembangkan pendidikan berbasis digital di daerah tertinggal, bukan hanya ingin membantu masyarakat tanpa rencana jelas.
6. Hindari Kalimat Umum dan Klise
Kalimat seperti “Saya sangat termotivasi dan ingin belajar” sudah terlalu sering digunakan. Jadi, ubahlah dengan cerita nyata yang menunjukkan motivasi itu.
Contohnya saat kamu melihat anak-anak di kampung belum mendapat pendidikan yang layak, disitulah kamu merasa terpanggil untuk jadi pendidik di kampung tersebut.
Baca juga: Beasiswa Internasional Malaysia (MIS) 2025: Tanpa IELTS, Tanpa Biaya, dan Didanai Penuh
7. Perhatikan Tata Bahasa dan Ejaan
Sekecil apapun kesalahan penulisan bisa merusak kesan pertamamu. Oleh sebab itu, baca ulang beberapa kali atau minta teman, guru, atau dosen kamu untuk mengoreksi tulisan yang kamu buat.
Jika perlu, pakai alat bantu pengecekan tata bahasa sebelum kamu kirim.
8. Jangan Lupa Kalimat Penutup yang Kuat
Akhiri dengan kalimat yang menegaskan harapan dan keyakinanmu.Contohnya: “Saya percaya, melalui program ini, saya bisa memberi dampak nyata di bidang yang saya cintai.” Simple, kuat, dan nggak terkesan memaksa.
Baca juga: Beasiswa SOE Johns Hopkins: Jutaan Bantuan untuk Tahun 2025-2026
Kesimpulan
Itulah 8 tips menulis Motivation letter agar tembus beasiswa yang kamu inginkan. Motivation Letter yang kuat bukan soal seberapa banyak prestasi yang kamu tulis, tapi bagaimana kamu bisa menyampaikan cerita, tujuan, dan semangatmu dengan jujur dan jelas.
Saat kamu tahu kenapa kamu layak, punya visi yang konkret, dan bisa menyusun tulisan dengan rapi, itu akan langsung terasa oleh reviewer. Kuncinya ada di ketulusan, struktur yang baik, dan pesan yang kuat.
Jadi, jangan pernah asal menulis dan pastikan motivation letter kamu benar-benar mencerminkan siapa dirimu dan seberapa besar tekadmu untuk meraih beasiswa tersebut.